Selasa, 30 Maret 2010

PELAJARAN OTOMOTIF


PELAJARAN OTOMOTIF

Jul 01

01 Juli 2009
Kerusakan mobil CBU umumnya lantaran pemilik mobil tak pernah baca buku petunjuk. Tapi, ada pula kerusakan akibat cacat bawaan pabrik.

Teknologi tinggi yang diusung mobil-mobil CBU ternyata banyak merepotkan pemilik mobil. Masalahnya sepele, yaitu pemilik tak memahami mobil dan enggan membaca buku petunjuk pemilik (owner manual handbook). Akibatnya mobil-mobil impor ini jadi sering singgah di bengkel. Yang paling banyak terjadi adalah jebolnya katalis konverter karena tidak menggunakan bahan bakar bebas timbal. Selain itu, kerusakan yang kerap tak terdeteksi secara dini adalah rem. Masalahnya, mobil-mobil CBU kebanyakan menggunakan transmisi otomatis, sehingga kerja rem lebih berat dibanding mobil bertransmisi manual. Karena ketidaktahuan, bila terjadi kerusakan, pemilik mobil biasanya langsung membawanya ke bengkel dengan keluhan bagian roda terjadi gesekan (noisi) yang cukup keras. Begitu dilihat, ternyata kanvas rem habis, tinggal besi ketemu besi saja. ?Pantas berbunyi,? tutur Usman Adi, servis manajer Tunas Toyota Pasar Minggu. Akibatnya, perbaikan tidak hanya mengganti sepatu rem, tapi hingga pada piringan rem (disc). Kalau sudah begitu tentu ongkos yang dikeluarkan semakin besar dan suku cadang pun harus dipesan bila tidak ada. Kerusakan tidak saja disebabkan oleh pemilik mobil, tapi ada juga akibat bawaan pabrik, seperti yang diulas di berikut ini.

KIA CARNIVAL

Masalah yang sering diributkan banyak pengguna mobil buatan Korea ini adalah mesinnya kelewat berisik. Noisi tersebut kadang masuk hingga ruang kabin. Ini terjadi pada mobil Carnival berbakan bakar bensin. ?Mesin Carnival memiliki karakter bernoisi seperti ini, kita akui,? tutur Frans Wibowo direktur teknik KMI. Sebenarnya masalah ini dapat di atasi dengan peredam suara (akustik). Namun tipisnya peredam yang dipergunakan tidak mampu me nahan noisi secara maksimal. ?Selain mengganggu kenyamanan, noisi tinggi bisa juga mengganggu sistem audio yang ada (standar), sehingga tidak jarang pemilik mobil memasang peredam ulang agar suara noisi dapat ditepis,? ungkap salah seorang instalatir sistem audio high end.

Selain noisi, kini masalah pada bodi mulai muncul. Keluhan dari banyak pemilik mobil, yakni bodi Carnival terutama di bagian pintu mulai berbunyi. Apalagi jika melewati jalan rusak, bunyinya semakin kentara. Untuk mengatasinya, bengkel menganjurkan agar pemilik mengencangkan seluruh baut pengikat engsel geser pintu tengah. Untuk amannya, segera bawa ke bengkel.

Lain lagi dengan kasus Carnival Diesel yang sudah lama terjadi, yakni terganggunya sistem pompa oli (pelumasan). Masalah itu mengakibatkan satu unit Carnival Diesel turbo milik konsumen harus diganti mesinnya secara utuh oleh KMI. ?Bagi kami, hal ini merupakan kasus biasa, jika ada mobil yang rusak, kami harus ganti,? ungkap San Gunawan, Sales & Marketing Director KMI. Masalah ini terjadi akibat tidak berfungsinya secar baik sistem pengencang rantai (tensioner rantai), sehingga rantai yang menghubungkan gear crankshaft dengan gigi pompa oli mengalami lompatan saat berputar. Akibatnya, gigi (sproket) yang menggerakkan pompa oli patah (rompal). Tidak hanya sproket yang bisa patah, rantai putus pun bisa terjadi akibat macet. Masalah ini menyebabkan sistem pelumasan berhenti seketika, dan mesin pun amburadul. Sebenarnya kasus ini tidak perlu terjadi bila pemilik mobil tanggap lebih awal. ?Sebab, sebelum kerusakan terjadi, akan diawali dengan suara mesin yang berisik,? tambah Frans Wibowo.

Menghadapi masalah ini, pihak KMI telah memanggil pemilik mobil Carnival Diesel untuk perbaikan gratis. Namun program ini telah terselesaikan pada awal November 2000, dan di Indonesia hanya 20 unit Carnival yang mengalami perbaikan dan pergantian. Jadi Anda tidak perlu khawatir, sebab kasus ini terjadi pada Carnival Diesel yang diproduksi dari Juli 1999 hingga April 2000.

HYUNDAI

Kendaraan CBU tidak selamanya membawa kenikmatan pada pemakainya. Buktinya, beberapa pemakainya mengaku menjumpai kelemahan pada mobilnya. Rifat Sungkar, pereli nasional dan pemilik Hyundai ATOZ mengatakan, secara umum mobil kutunya tidak pernah rewel. Dari mesin hingga suspensi, selalu dapat diandalkan performanya. ?Mobil ini enak banget dan nggak pernah nyusahin. Selama satu setengah tahun membawanya oke-oke saja,? katanya.

Hanya saja beberapa hari ini, dia menemukan gejala aneh pada tunggangannya. Menurut Rifat, pada sistem transmisi terdengar suara aneh. ?Tiap kali memasukkan gigi persneling selalu terdengar crik..crik. apa ini juga terjadi pada Atoz yang lainnya? Tanyanya.

Meski belum mengetahui penyebabnya, Rifat mengaku tidak terlalu pusing. Selama mobil masih dapat dikendarai dengan baik, dianggapnya belum terlalu bermasalah. ?Pokoknya bila diajak jalan-jalan masih normal, aku pakai terus,?imbuhnya.

Sementara itu Makki Sentanu, pemakai Hyundai Trajet menemukan masalah pada suspensi belakang. Setiap kali mobilnya diajak melewati jalan tidak rata, suara keras selalu terdengar. ?Saya heran dengan mobil ini. Tiap kali kena lubang selalu keluar suara jeduug. Seperti tidak ada penahannya,? herannya.

Tentu saja hal itu dianggapnya sangat mengganggu. Bahkan sejak membelinya setahun yang lalu, gejala tersebut telah ada. ?Anehnya, mobil ini masih baru, tetapi kok sudah ada bunyi seperti ini! Imbuhnya. Mengenai bunyi keras pada suspensi Hyundai Trajet, dijelaskan bukan kerusakan suspensi. Sebagai mobil MPV yang didisain sanggup memuat 7 orang, gejala suara keras tidak akan terjadi jika Trajet dalam keadaan penuh. ?Kalau dinaiki 1 atau 2 penumpang, memang gejala ini sering terjadi, karena mobil kurang beban. Solusinya adalah sokbreker disetel ulang dengan penambahan karet, sehingga bunyi keras tidak akan terdengar lagi. Nah sekarang tergantung pemakai apakah mobil tersebut sering dinaiki 1-2 penumpang atau full. Jadi kita tinggal menyesuaikan saja,? paparnya Bambang Sulistyo, kepala bagian diklat teknik PT Citra Mobil Nasional selaku ATPM Hyundai.

Selain masalah suspensi, Makki juga menemui masalah pada lampu depan. Di waktu malam hari, arah sinar tidak terarah. ?Lampunya nggak bisa focus,? ujarnya.

Uniknya, Makki tetap mengaku puas dengan performa mobilnya. Sebab selama ini tidak pernah menemui masalah saat di jalan. ?Kalau mesinnya sih enak dan nggak pernah rewel. Apalagi bahan bakarnya sangat irit, sebab rata-rata seliternya bisa sekitar 12km,? pujinya. Di negara asalnya, Korea, Hyundai Motor Co. pada Januari 2001 pernah merecall 27.459 unit Trajet berbahan bakar LPG. Ditariknya produk tersebut karena ditemukan masalah pada sistem power steering. Hanya saja, apakah hal ini juga merembet pada Trajet yang beredar di tanah air, masih belum jelas.

Masalah yang menimpa Hyundai Grandeur adalah sering menyalanya lampu indikator ABS. Menurut Bambang, hal itu disebabkan hubungan konektor yang kurang pas. Lampu indikator ABS yang menyala (tanda tak bekerja) bukan berarti sistem pengereman tidak normal. ?Konektor ini nggak pas, kemungkinan saat saat perakitan kurang rapat atau waktu pengantaran kendaraan modulnya kendur. Ini bukan kerusakan serius, dan dapat diperbaiki,? ujar Bambang meyakinkan.

Sementara itu, masalah gesekan antara frame grill radiator dengan bemper saat mesin hidup pada Grandeur, bisa jadi disebabkan bodi terlalu sempit atau getaran mesin terlalu kasar. Meski begitu, Bambang menjamin problem itu dapat diatasi. Dijelaskannya, mobil mewah seharga Rp445juta itu perlu melakukan penyesuaian ulang.

?Jika masalahnya seperti itu, harus diperiksa secara rinci dan kita sangat terbuka melayani keluhan. Kalau konsumen tidak mempunyai waktu, bisa melalui Layanan Kencana Hyundai yang siap 24jam. Tetapi alangkah baiknya kalau diperiksa langsung di bengkel, karena peralatannya lebih lengkap. Apalagi di bengkel resmi kami memiliki sistem pemeriksaan yang disebut high Hyundai scanner,? tuturnya.

GRAND CHEROKEE

Grand Cherokee (GC) yang terbilang mewah ternyata juga tak luput dari masalah. Ada beberapa kasus yang terjadi, tapi ini tak bisa dijadikan patokan, bahwa semua GC bermasalah. Namun demikian, para pemilik harus memperhatikan perlakuan yang semestinya. Setidaknya buku petunjuk pemilik harus diperhatikan guna memperpanjang usia mobil.

Ketika dikonfirmasikan ke bengkel yang biasa menangani Grand Cherokee, semua kerusakan yang diisukan dapat diminimalkan dengan beberapa treatment. Misalnya masalah pelumas. Menurut pebengkel tersebut, pelumas GC sebenarnya tidak terpaku pada satu merek saja. Yang penting spesifikasi dari pelumas itu memenuhi standar yang dibutuhkan dalam proses mekanikal mobil ini. Lebih baik bila merek tersebut benar-benar direkomendasi oleh bengkel resmi sehingga kemacetan sistem transmisi seperti yang diisukan bisa diminimalkan.

Sudah menjadi rahasia umum bila kualitas bahan bakar di tanah air jelek. Makanya disarankan untuk tidak coba-coba memakai bensin yang masih memiliki kandungan timbal. Pemakaian bahan bakar seperti ini bisa menimbulkan kerak di mesin dan penyumbatan pada katalis konverter. Sekalipun bensin tanpa timbal direkomendasikan, permasalah tak berhenti di sini saja. Tampaknya masih perlu aditif yang harus dicampurkan. Sesungguhnya aditif ini berguna untuk menetralkan kandungan uap air ataupun minyak tanah yang ada dalam bahan bakar tersebut. Mungkin efeknya seperti penambahan tenaga, tapi sebenarnya tidak. Karena bahan bakar menjadi normal akibatnya tenaga mesin kembali normal pula.

Treatment lain yang harus diperhatikan adalah masalah sistem pendingin mobil. Untuk cairan yang ada dalam siklus pendinginan lebih baik memakai coolant yang tak perlu dicampur air. Pasalnya kualitas air di kota besar seperti Jakarta terlihat sudah menurun. Bila masih memakai air, dikhawatirkan karat tetap akan menyerang.

BMW

Mobil BMW baik seri lama maupun terbaru mempunyai konstruksi yang kurang cocok untuk Indonesia. Pasalnya di sini sering mengalami banjir hingga meluap ke jalan raya. Sementara saringan udara yang berbentuk belalai, tempatnya terlalu rendah, tidak jauh dengan posisi engine mounting. Karena itu, apabila mobil BMW melewati daerah banjir, air bisa masuk ke saringan udara dan masuk ke mesin (water hammer), mesin pun macet seketika. Masalahnya pada saat kompresi, bukan bahan bakar yang dikompresi, tapi air. Mana bisa air menimbulkan pembakaran. Lebih parah lagi, BMW model sporti cenderung dimodifikasi dengan tampilan ceper. Hal ini lebih memudahkan air masuk. Jadi, bagi pemilik BMW, waspadailah daerah banjir.

Kemudian persoalan lain, yang sering diidap oleh BMW adalah sistem pengereman oleh BMW adalah sistem pengereman ABS-nya. Hal itu diungkapkan Langgi, kepala bengkel Bavarian Motors dibilangan Cassablanca. Pasalnya, kabel-kabel sistem ABS dipasang dalam bentuk PCB. Sehingga apabila terkena panas mudai memuai dan antara kabel bisa saling berhubungan. Jika korslet terjadi, maka informasi ke modul yang terdapat dalam ECU bisa terganggu, sehingga sensor yang memerintahkan pergerakan katup dalam ABS tidak bisa bekerja. Disitulah rem ABS BMW bisa ngeblok (mengunci). Itu sebabnya pengecekan ulang (servis) sangat penting. Sebab bukan masalah kabel saja yang dapat terdeteksi, masalah lainnya pun akan mudah diketahui secara dini kalau pemiliknya rutin melakukan perbaikan. Untuk perawatan, BMW merekomendasikan sama sekali oleh Langgi karena pernah menyebabkan beberapa mobil terpaksa turun mesin.

TOYOTA CYGNUS

Dari kasus yang terjadi pada mobil buatan Toyota, ternyata Cygnus menduduki peringkat pertama. Sistem transmisi otomatis yang dipergunakan mobil tersebut sering macet, sehingga saat mobil dijalankan, gigi mampu berpindah dari gigi 1 ke 2, setelah itu tidak dapat berpindah lagi. Menurut bengkel yang biasa menangani mobil ini, kerusakan tersebut disebabkan oleh cacat bawaan pabrik, sehingga perbaikan sulit dilakukan. Hanya ada satu cara, yakni mengganti seluruh transmisi dengan yang baru. Masalahnya, kerusakan tidak hanya terjadi pada sistem pemindahan gigi saja. Tapi kontrol elektrik yang mengatur dan mengontrol kerja transmisi ikut pula terganggu. ?Kalau sudah begini, jadi repot,? ungkap pemilik bengkel yang tidak mau disebutkan namanya. Perlu diingat, di sini belum ada ahlinya. Sebenarnya kerusakan itu dapat dihindari bila pemilik benar-benar mau membaca buku petunjuk karena kerusakan tidak saja disebabkan oleh cacat bawaan, tapi pengemudi pun bisa menjadi penyebab kerusakan. Jadi yang paling penting, baca buku petunjuk!

JAGUAR S-TYPE

Jaguar S-Type termasuk mobil yang penuh dengan sistem elektrik, tidak heran bila masalah yang paling sering terjadi adalah persoalan elektrik. Misalnya, pada memori sistem tilt steering sering mengalami perubahan posisi. Juga di door lock kadang mengalami masalah, sehingga macet saat dikunci. ?Pada Jaguar S-Type memang ada beberapa unit yang mengalami hal seperti itu. Tapi sejauh ini, persoalan yang tidak begitu mendasar dalam mobil bisa ditangani dalam waktu singkat,? kata Massiman Y. Talusi, supervisor PT Grandauto Dinamika, ATPM Jaguar.

Bagaimana dengan sistem direct injectionnya? Sebetulnya, tidak ada persoalan pada mobil Jaguar. Tidak hanya Jaguar, semua mobil yang menggunakan direct injection diIndonesia akan mengalami persoalan. Penyebabnya adalah masalah oktan bahan bakar. Jaguar, kata Massiman, merekomendasikan bahan bakar beroktan dari 95 keatas. ?Tapi yang terjadi, bahan bakar kita beroktan 91 saja sudah untung,? sebut Massiman. Karena itu, mobil akan mudah mengalami masalah, terutama pada injektor. Akibatnya, mobil kadang mengalami kehilangan tenaga tiba-tiba saat berakselerasi. ?Namun, jika injektor itu mampet akibat endapan bahan bakar yang tidak terbakar, kita bisa membersihkannya dengan sistem elektrik dan diberi cairan khusus,? papar Massiman.

Massiman juga menyarankan, ?pada saat mobil Jaguar di-tune up, maka tune-up diarahkan pada kebersihan injektor?. Selain masalah oktan bahan bakar, juga dipengaruhi kotornya udara, yang mengakibatkan saringan udara mudah tersumbat. ?Karena itu, saringan udara harus sering dibersihkan dari jadwal yang tercatat pada owner manual handbooknya,? kata Massiman. Dan, untuk pelumasan diharuskan menggunakan Caltex.

MITSUBISHI NEW PAJERO

Kecanggihan teknologi mobil CBU menuntuk penggunaan bahan bakar bensin yang berkualitas dan bebas timbal. Dengan masuknya New Pajero berbahan bakar bensin melalui importir umum (IU), tentu menjadi problem. Soalnya, bahan bakar di Indonesia masih mengandung timbal, sehingga regulator yang berfungsi mengatur sistem bahan bakar sering tersumbat. Gejala ini diawali dengan tersendat-sendatnya laju mobil dan sulit di pacu. Bila dibiarkan terlalu lama, bisa jadi mobil mendadak mogok. Setelah ditiklik, ternyata New Pajero tak dilengkapi fuel filter dan mengeset ulang sistem manajemen mesin (komputer) untuk penyesuaian.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) merasa tidak pernah menemui penyakit tersebut pada kendaraannya. ?Kami tidak pernah menjumpai kasus itu. Wajar karena KTB hanya menjual New Pajero Diesel. Jika mobil itu dibeli melalui KTB, maka akan menjadi tanggung jawab kami. Tapi, jika diorder dari IU, bukan tanggung jawab kami,? jelas Adhi Djatnika Gumbira, SH, Chief of government Relation & Product Planning Section Planning Program PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.